Awal Kampanye Terbuka di Solo

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 SOLO - Masa kampanye terbuka di Kota Solo diawali dengan kirab budaya partai politik, Senin (16/3). Kirab ini diikuti semua parpol, kecuali Partai Pelopor dan Partai Kebangkitan Nasional Umat (PKNU). Kebanyakan parpol tampil dengan andong dan becak hias. Kirab dimulai di Lapangan Kotabarat dan berakhir di halaman balaikota.

PKNU yang tidak ikut kirab, menurut Ketua Pelaksana Kirab Budaya Parpol Agus Sulistyo, karena pada saat yang bersamaan memiliki acara lain. Untuk Partai Pelopor tidak ada keterangan, kata Agus yang juga anggota divisi data informasi dan hubungan antar lembaga KPU Kota Solo.

Menurut Agus, pilihan pada kirab budaya bertujuan untuk menonjolkan kebersamaan parpol dalam balutan ekspresi budaya nusantara. Mudah-mudahan ini bisa mengingatkan agar parpol mengutamakan kebersamaan untuk mewujudkan pemilu damai dan bermartabat, kata Agus.

Sumber: http://kompas.com

Read More...

Kampanye Damai dan Jujur, Susah?

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009-  Berharap kampanye Pemilu Indonesia 2009 berlangsung damai, jujur dan lancar.

Gimana c kampanye yang damai, jujur n lancar itu?

Klo menurut saya c, pokoknya g ada gontok2an pas kampanye pemilu. Dah bukan rahasia lagi dan sudah sering kita liat, sering terjadi bentrokan pada waktu kampanye. Pas satu partai ketemu rombongan yang lain, terjadi gesekan, bentrok deh..

Tapi, klo kampanye bisa terjadwal dengan baik seperti periode yang lalu, sepertinya bisa terhindar dari hal-hal seperti itu ya. Ya, semoga aja Kampanye Pemilu 2009 kali ini berlangsung dengan damai.

Lalu, bagaimana dengan Kampanye Pemilu yang jujur?

Tahu sendiri lah, hal-hal seperti money politics dan semacam nya, tidak diperbolehkan dalam kampanye. Namun, sayangnya, kader Partai sekarang semakin 'pintar' dalam berkampanye.

Bagaimana jika money politic dan semacamnya itu dibungkus dengan gerakan kemanusiaan atau semacamnya?

Hmmmm.. bagaimana menurut Anda?

Read More...

Kampanye Damai tapi Lucu

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 - Kampanye g selalu di identikkan dengan perebutan kekuasaan, kericuhan, gontok2an, sikut2 an, ato juga promosi kampanye damai pemilu.

Ada banyak hal lucu di balik pemilu. Mau tau? ada beberapa nih.. Q kasi y...

"operator" lain mungkin panas. Yang penting pemilu 2009 damai lah....




"ngapain ketawa?! dari pada PAKE BAJU tapi GOLPUT??"



"bermunculannya partai2 gurem, membuktikan bahwa demokrasi sudah berjalan.."



"no comment"

Tu tadi beberapa hal lucu2 yang ternyata 'ada'. Semoga dengan adanya selingan hal2 lucu tadi, bisa sedikit 'meredakan' suhu kampanye pemilu indonesia 2009, seandainya cenderung memanas.

Bareng2 deh, kita wujudkan kampanye damai pemilu indonesia 2009 !!! Setuju g??

*gambar dari berbagai sumber
Read More...

Kapolri Tinjau Persiapan Pengamanan Pemilu Polda Jateng

SEMARANG, SENIN - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Senin (16/2) sore meninjau langsung persiapan pengamanan Pemilu 2009 di Polda Jawa Tengah di Semarang.


Kapolri mengatakan dirinya turun langsung ke daerah-daerah untuk melihat sejauh mana persiapan pengamanan pemilu oleh jajaran kepolisian yang ada di lapangan. "Saya sudah lihat Kapolda Jateng telah mempersiapkan semuanya dengan baik, personel yang dikerahkan untuk pengamanan Pemilu 2009 berjumlah sekitar 23.000 personel dari beberapa kesatuan yang ada di Polda Jateng," katanya.

Selain itu, kata Kapolri dirinya juga meninjau pelaksanaan program kerja yang berkaitan dengan akselerasi dan reformasi birokrasi di kepolisian. Kapolri juga meninjau persiapan pengamanan Pemilu 2009 hingga ke Polwiltabes Semarang dan beberapa Polres serta Polsek.

Ditanya mengenai kasus penangkapan pemain Persis Solo, Nova Zaenal dan pemain Gresik United, Bernard Mamadou yang dinilai memicu kericuhan pada pertandingan sepak bola di Stadion Sriwedari Solo, 12 Februari lalu, Kapolri mengatakan menyerahkan penanganannya kepada Kapolda Jateng.

"Kalau itu memang suatu pelanggaran hukum yang bisa dibuktikan, pihak kepolisian akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan undang-undang," katanya.

Sumber : http://kompas.com

Read More...

Anak SBY Sebar Spanduk, Caleg PDI-P Protes

NGAWI, SENIN — Calon legislatif dari PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengkritik putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang menghambur-hamburkan uang hanya untuk memasang puluhan spanduk dan baliho berukuran besar bergambar dirinya.


Spanduk dan baliho bergambar Edhie selaku caleg di daerah pemilihan (dapil) VII (Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi) dari Partai Demokrat banyak terlihat di daerah-daerah tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, menurut Hasto yang juga caleg di dapil VII, dana untuk spanduk dan baliho itu mencapai Rp 1,5 miliar di setiap kabupaten.

"Hal ini sempat membuat mental saya goyang, apalagi saya tidak banyak memasang spanduk dan baliho," kata Hasto yang juga anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat.

Besarnya dana yang dikeluarkan itu dinilai Hasto melukai perasaan masyarakat di dapil VII. Pasalnya, selama ini, dapil VII merupakan daerah yang tertinggal dibandingkan daerah lainnya di Jawa Timur. "Rakyat tidak butuh tampilan-tampilan dalam bentuk spanduk dan baliho itu," tambahnya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, konsultan politik dari Edhie Baskoro Yudhoyono, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, banyaknya pemasangan spanduk dan baliho bergambar Edhie di daerah pemilihan VII diperlukan untuk mengenalkan Edhie kepada masyarakat di sana karena belum banyak orang yang mengenal Edhie.

Namun di luar pemasangan spanduk dan baliho itu, Edhie pun sering bertemu dengan kelompok-kelompok masyarakat membahas di antaranya masalah pendidikan, pupuk, dan kebutuhan pokok lainnya. Pertemuan untuk menyerap aspirasi dan permasalahan warga kemudian merumuskan solusi yang tepat bagi warga.

"Edhie tidak mau memberikan bantuan dalam bentuk uang kepada masyarakat karena hal itu tidak mendidik. Lagipula kalau itu dilakukan bisa termasuk politik uang," tambah Bima.

Sumber : http://kompas.com

Read More...

Demokrat: Iklan PKS Tidak Etis

JAKARTA, SABTU — Iklan terbaru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengundang polemik. Pada iklan tersebut, diperlihatkan klipingan pemberitaan mengenai perseteruan antar-elite politik, di antaranya SBY-Megawati.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ahmad Mubarok menilai iklan partai pimpinan Tifatul Sembiring itu tidak etis secara politis.


"Iklan itu tidak etis. Itu kampanye yang tidak beretika. Padahal PKS partai dakwah yang seharusnya mengedepankan akhlakul karimah. Nanti kan orang bilang, katanya partai dakwah, kok menggunjingkan kejelekan orang? Biarkan publik yang menilai," ujar Mubarok seusai diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (14/2).

Dikatakan Mubarok, masih banyak model kampanye yang lebih santun, yang seharusnya tidak mengeksploitasi kejelekan orang lain.

"Kami tidak berpikir bahwa itu merugikan. Kampanye seperti itu, yang rugi justru yang kampanye. Ditarik atau tidak, itu urusan PKS. Tapi, PKS merasa sebagai partai pemerintah atau oposisi. Menterinya kan lebih banyak dari Demokrat," ujar Mubarok.

Sumber: http://kompas.com
Read More...

Pemilu Pertama di Indonesia

Pemilihan Umum Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama di Indonesia dan diadakan pada tahun 1955. Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang paling demokratis.

Pemilu tahun 1955 ini dilaksanakan saat keamanan negara masih kurang kondusif; beberapa daerah dirundung kekacauan oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) khususnya pimpinan Kartosuwiryo. Dalam keadaan seperti ini, anggota angkatan bersenjata dan polisi juga memilih. Mereka yang bertugas di daerah rawan digilir datang ke tempat pemilihan. Pemilu akhirnya pun berlangsung aman.

Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Jumlah kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 260, sedangkan kursi Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi DPR) ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah.

Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Read More...